Monday, November 29, 2010

Singapore's AdFRIENDture (Part 1)

Petualang, mungkin sudah menjadi jiwaku sejak kecil. Menyusuri tempat-tempat baru yang asing dengan rasa keingintahuan yang besar, itulah aku.

Semakin aku beranjak dewasa, impian itu kian kuat, bahkan makin besar lagi dari yang dulu.
Aku ingin berpetualang keliling dunia!

18 Agustus 2010, akhirnya aku berangkat ke Singapura. Sebuah negara kecil di seberang Indonesia. Pertama kalinya dalam sejarah hidupku aku menginjakkan kaki di luar Indonesia. Semua ini awalnya spontan, aku (dan seorang sahabatku-Misha) ingin ke luar negeri sebelum usia 21. Kenapa 21? Karena tahun 2010 ini kami bersamaan merayakan ulang tahun ke 21 kami di bulan September, sekaligus merayakan 5 tahun persahabatan kami, dan karena usia 21 tahun adalah batas usia bebas fiskal. Hahaa..

Hanya tercetus dari komentar di status Facebook yang kami buat sekitar bulan Maret 2010. Malamnya, kami langsung browsing tiket promo di www.airasia.com dan... DAPAT! Kami hampir ngga bisa tidur. We were so excited sampai-sampai kami ngga bisa berhenti senyum dan ketawa sampai sakit perut. Dasar manusia keras kepala dan nekat, tak perlu diragukan lagi, kami langsung membeli tiket itu keesokan harinya, PP. Setelah itu kami baru berpikir bagaimana untuk budget perjalanan nantinya. Nah Lo!

Kami berdua bertekat ingin mengumpulkan uang untuk keberangkatan kami bulan Agustus nanti. Singkat cerita usaha kami sebenarnya tidak memberikan hasil signifikan. Malah aku harus ke Bali untuk melaksanakan KKL, dan Misha malah lolos dalam program KKN di Kamboja dari Kampusnya yang waktunya bertabrakan dengan rencana kami. Nah! Apa lagi ini?

Kami juga ngga mau menyesal seumur hidup dengan membatalkan keberangkatan kami. Akhirnya diputuskan Misha harus merelakan tiket berangkat ke Singapura miliknya, ia ke Kamboja seperti yang dijadwalkan Kampusnya, dan kami akan bertemu di Malaysia pada tanggal 21. Artinya, aku harus punya teman baru untuk ke Singapura!

Semuanya benar-benar di luar dugaan. Icha, seorang sahabat masa SMA yang aku tawari untuk ikut berpetualang ke Singapura ternyata mendapat restu penuh dari orang tuanya. Aman deh.

Waktu semakin dekat. Tiga bulan, dua bulan, satu bulan, dua minggu.. dan aku bahkan belum tahu bakal dapat uang dari mana untuk ke sana. Tabunganku masih jauh dari cukup :-(

Lagi-lagi kekuatan impian dan doa mencengangkanku. Everything just came out spontaneously, unpredictable. Dua hari sebelum aku kembali ke Jogja, aku menyempatkan diri untuk singgah ke rumah Oom Freddy dan Tante Lina, keluarga Misha yang tinggal di Bali dan banyak membantuku juga untuk bisa KKL di sana. Selain berkunjung, aku juga bermaksud mengambil titipan Tante Lina untuk Misha.

Siang itu, di kantornya, Tamara Jaya, yang terletak di Nusa Dua, Oom Freddie tiba-tiba menghampiriku dan berkata, "Non, hari ini kita makan di warung aja ya, ngga usah makan ikan bakar," katanya, yang memang sempat menjanjikan akan makan ikan bakar di pantai Jimbaran. Aku jadi ngga enak sendiri. "Ya ngga apa-apa Oom," kataku sedikit bingung juga. "Iya, soalnya Tante Lina nyuruh Oom buat ngasih ini ke kamu.." kata Oom Freddie lagi. Apa itu..? JRENG..

Lembar bertuliskan angka 100 itu sempat membuatku tertegun sejenak. The United States of America. One Hundred Dollars. WHAT..? Otakku bahkan harus loading agak lama untuk percaya bahwa itu adalah mata uang Amerika bernilai 100. What a MIRACLE..!

Ngga cuma itu, Oom dan tante bahkan sempat-sempatnya menambahkan beberapa lembar Dollar Singapura yang dulu sempat mereka punya waktu terakhir melancong ke sana. Astaga, terharu banget rasanya. Nyaris aku nangis di sana, ngga enak menerima uang sebanyak itu dari mereka. Siapa sih gue, sampe mereka begitu baiknya. Alkisah, total pemberian mereka akhirnya adalah 100 US Dollar dan 96 Singapore Dollar (SGD). I'm speechless then. Just wish God Bless them forever.. :-)

Misha berangkat lebih dulu ke Kamboja. Aku dan Icha meneruskan perjuangan selanjutnya di Jogja. Mulai dari paspor, uang, kebutuhan perjalanan, dan lain-lain. Selama beberapa bulan itu, sungguh begitu banyak pertolongan dan keajaiban yang kami terima. Tuhan sungguh luar biasa, satu lagi impianku terkabul.

Kamipun berangkat tanggal 18 Agustus 2010 dari Jogja. Aku duduk sendiri, seharusnya ada Misha di sampingku.
Begitu terharu (mellow) nya hingga aku menitikkan air mata waktu take off.
Aku mungkin ngga seberuntung mereka, orang-orang berduit yang bisa ke mana saja sesuka hati mereka. Aku ngga punya duit, aku cuma punya impian dan kekuatan untuk menggapainya. Itu bedanya.


Terima kasih Tuhan. Sungguh, ini yang menjadikan perjalanan dan pengalaman kami sangat berharga.




4 comments:

  1. Hyaaaaa, broooo...!!!
    Gw mau ngomentarin beberapa kalimat yang menggelitik gw!

    ~ dan karena usia 21 tahun adalah batas usia bebas fiskal. Hahaa..
    >> wkwkwk..konyol bener yah alesan ini :p

    ~ Hanya tercetus dari komentar di status Facebook yang kami buat sekitar bulan Maret 2010.
    >> eh emg comment apa sih, bro? I totally forgot!!

    ~ Aku duduk sendiri, seharusnya ada Misha di sampingku.
    Begitu terharu (mellow) nya hingga aku menitikkan air mata waktu take off.
    >> gw waktu itu ga nangis sih, bro, malah rada2 gedeg gara2 temen2 gw rada nyebelin pas brgkt, wkwk.. and of course, i wish it was you who was there with me!

    ~ Aku mungkin ngga seberuntung mereka, orang-orang berduit yang bisa ke mana saja sesuka hati mereka. Aku ngga punya duit, aku cuma punya impian dan kekuatan untuk menggapainya.
    >> this is a very honest yet touching statement! Proud of you!!!

    ReplyDelete
  2. Hmmm.. thanks a Lot bro for you very detaiLed comments..
    Tunggu aja seri selanjutnya yaw.. hehee

    *XOXO*

    ReplyDelete
  3. maybe you never thought that you could get experience like this๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    well.. God's plan are unexpected!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. I always believe that the key to achieve your goals is doing your BEST, never less than that, and then let GOD do the rest ;)

      Delete